import Image from "next/image"
Pengalaman Broadcasting: Belajar Produksi Film Pendek di Tingkat Provinsi
Pada tanggal 17–18 Oktober 2024, saya berkesempatan mengikuti kegiatan “Pengembangan Media Broadcasting bagi Siswa” yang diselenggarakan oleh UPT TIKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Acara ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai sekolah di Probolinggo hingga tingkat kabupaten.
Sekolah saya, SMKN 1 Probolinggo, mengirimkan 4 siswa dari tim jurnalistik dan 4 siswa dari OSIS — termasuk saya sebagai salah satu perwakilan OSIS.
Awal Ketertarikan
Sebenarnya, awalnya saya tidak menyangka bisa ikut kegiatan ini. Tapi karena setiap sekolah wajib mengirim perwakilan, saya merasa ini kesempatan bagus untuk belajar hal baru di bidang multimedia dan perfilm-an.
Ternyata keputusan itu tepat — pengalaman ini membuka wawasan baru tentang dunia produksi video.
Membuat Film Pendek “Jejak Sejarah di Timur Jawa”
Selama pelatihan, kami ditugaskan membuat sebuah film pendek dokumenter berjudul “Jejak Sejarah di Timur Jawa.”
Film ini menelusuri berbagai tempat bersejarah di Kota Probolinggo, dengan transisi antara masa lalu dan masa kini.
Video dibuka dengan pengenalan dari UPT TIKP, lalu dua tokoh utama berjalan menyusuri tempat bersejarah seperti:
- Alun-Alun Probolinggo tahun 1900
- Jalan besar menuju Pasuruan (1900–1920)
- Pasar Probolinggo tahun 1920–1930
- Kantor Pos, Gedung Panti Budaya, dan Stasiun Probolinggo dari masa kolonial
- Hingga aktivitas masyarakat modern di masa sekarang
Video diakhiri dengan pesan agar Probolinggo selalu menjadi kota yang damai, adil, dan penuh cahaya kebenaran.
👉 Link video YouTube: Jejak Sejarah di Timur Jawa
Peran Saya dalam Proyek
Saya kebagian tugas mendokumentasikan Behind The Scenes (BTS) selama proses pembuatan film.
Walaupun perannya sederhana, saya justru belajar banyak dari balik layar — mulai dari pengambilan gambar, penataan adegan, hingga bagaimana sebuah video bisa terlihat sinematik.
Tantangan di Lapangan
Proses syutingnya cukup seru dan menantang.
Kami syuting di tempat umum, jadi sering dilihat banyak orang yang lewat — rasanya agak canggung tapi lucu juga.
Selain itu, kami harus berpacu dengan waktu karena jadwal pengambilan gambar padat dan peralatan terbatas. Tapi semua itu terbayar dengan hasil akhir yang memuaskan.
Hasil dan Pembelajaran
Film kami tidak dilombakan, tapi hasilnya mendapat apresiasi dari pembimbing dan peserta lain.
Bagi saya, pengalaman ini jauh lebih berharga daripada sekadar kompetisi.
Saya belajar:
- Bagaimana kerja tim dalam dunia produksi video
- Teknik pengambilan gambar yang tepat dan sinematik
- Dan pentingnya kreativitas dalam menyampaikan pesan lewat visual
Penutup
Kegiatan ini jadi salah satu pengalaman paling berkesan di SMKN 1 Probolinggo.
Dari sini, saya mulai tertarik untuk lebih dalam mempelajari dunia multimedia dan kreatif digital.
Mungkin suatu saat nanti, saya bisa menggabungkan dunia teknologi dan broadcasting dalam satu karya yang lebih besar.
“Setiap video punya cerita. Dan setiap cerita punya makna — tergantung dari siapa yang berani merekamnya.”